10 Game yang Seharusnya Dapatkan Remake atau Sekuel

Remaster maupun remake agaknya telah menjadi sebuah trend yang dilakukan oleh berbagai developer industri game dalam beberapa tahun belakangan ini. Selain sebagai bentuk fanservice kepada para penggemar setia, hal tersebut juga dilakukan oleh para developer untuk ‘menyempurnakan’ game-game lama mereka dengan teknologi zaman now yang sudah mumpuni.

Salah satunya yang terbukti sangat sukses adalah Resident Evil 2 Remake garapan Capcom yang sudah terjual lebih dari 5 juta unit dalam satu bulan pertamanya. Dan baru-baru inipun rilis Final Fantasy VII Remake garapan Square Enix yang nampaknya juga berhasil mencuri hati para fans lama maupun baru, dimana saat artikel ini ditulis, game tersebut telah terjual lebih dari 700.000 unit.

Walau demikian, ketika mendengar bahwa Capcom melakukan remake terhadap Resident Evil 3, saya sendiri cukup skeptis karena hal tersebut terlihat seperti Capcom mencoba mencari cuan dengan cara aman. Dan ketika mendengar sebuah rumor bahwa Capcom akan membuat remake Resident Evil 4, agaknya asumsi saya bahwa Capcom kembali jadi Cashcom semakin terbukti, terlepas bahwa gamenya sendiri dikerjakan oleh tim yang berbeda.

Hal tersebutlah yang membuat penulis membuat artikel game-game lain yang agaknya lebih pantas mendapatkan remake ataupun sekuel setelah terhiraukan begitu lama akan eksistensinya. Tentu banyak dari kalian yang mungkin juga merasa bosan ketika tiap setahun sekali disuguhi Resident Evil baru ataupun remake bukan?

1. The Last Remnant — Sekuel | Remake

Game JRPG yang juga dibesut oleh Square Enix ini bisa dibilang menerima respon yang kurang baik saat pertama kali dirilis di Xbox 360 pada tahun 2008. Mulai dari begitu banyaknya bug, glitch, hingga beberapa mekanisme permainan yang terasa canggung. Namun, saat dirilis di PC setahun kemudian, hampir semua permasalahan yang terjadi pada perilisannya tersebut sudah diperbaiki.

Saya sendiri baru main beberapa tahun setelahnya, dan berhasil dibuat terpesona dengan sistem bertempurnya yang sangat unik. Jika JRPG pada umumnya menghadirkan party berisikan maksimal 4 atau 5 orang saat bertempur, The Last Remnant membawa 18 orang atau unit yang terbagi dalam 5 union. Namun yang lebih unik adalah komando aksi yang tidak sekadar “Attack” atau “Magic”, melainkan menggunakan serangkaian kalimat Battle Commands seperti “Attack with combat arts!”, “Cut off their leader!”, “Give it all you’ve got!”, “Strike from the sides!”, “Recover with mystic arts!” dan masih banyak lagi.

Sang sutradara, Hiroshi Takai sendiri pernah menyatakan bahwa ia tertarik membuat lanjutan The Last Remnant jika diperbolehkan Square Enix (red). Namun saat ini nampaknya kita hanya bisa menikmati versi remasterednya yang dirilis pada tahun 2018 lalu.

2. Dino Crisis — Sekuel | Remake

Walau agaknya serial Resident Evil lebih dianakemaskan oleh Capcom, tentu tidak sedikit fans yang juga jatuh hati pada Dino Crisis pertama dan kedua yang rilis di PS1. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda Capcom akan menghadirkan remake ataupun sekuel game menembaki dinosaurus yang mirip dengan Resident Evil klasik tersebut.

Dino Crisis 3 yang rilis di Xbox sendiri bisa dibilang kurang disukai para fans, karena cita rasa permainannya yang sangat berbeda. Premisnya sendiri sebenarnya menarik dengan menghadirkan tema melawan dinosaurus di luar angkasa. Namun dalam eksekusinya, Dino Crisis 3 justru terasa seperti game alien shooter, serta minim rasa horor seperti yang disajikan pada dua game pertamanya. Hal ini ditambah dengan kontrolnya yang canggung, dimana membuat aksi menembak sambil bergerak jadi kurang menyenangkan.

Maka dari itu, tentu saya berharap Dino Crisis akan dapatkan sekuel dengan engine zaman now, ataupun remake dengan treatment yang sama seperti Resident Evil remaster yang masih menggunakan perspektif fixed camera, ataupun Resident Evil 2 atau 3 Remake yang jadi third-person shooter.

3. Star Wars KOTOR — Sekuel | Remake

Jika berbicara soal game Star Wars, tentu kebanyakan hadir sebagai game action atau shooter seperti Battlefront, Force Unleashed dan yang paling baru adalah Fallen Order. Kamu bisa cek review Star Wars Jedi: Fallen Order dari saya pada halaman ini.

Namun dari semua game Star Wars yang ada, justru yang hadir sebagai game RPG lah yang paling berkesan buat saya. Ya, Star Wars: Knight of the Old Republic (KOTOR) yang digarap oleh Bioware dan Obsidian Entertainment (KOTOR 2) benar-benar mampu mengemas sebuah game Star Wars yang tetap engaging sebagai game RPG. Jika mendengar game yang digarap oleh dua developer tersebut, tentu kita bisa mengekspektasikan elemen cerita yang bercabang (choice matter), romance, serta perkembangan karakter yang baik (light side) atau jahat (dark side) dalam alur cerita sesuai keinginan kita.

Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda pasti apakah EA selaku pemegang lisensi game Star Wars akan menghadirkan remake KOTOR atau bahkan game Star Wars baru dalam sajian RPG di waktu mendatang. Walau demikian, untuk saat kamu bisa mencoba Star Wars: The Old Republic yang hadir dalam bentuk MMORPG dan bisa dimainkan secara gratis.

4. Resident Evil Code: Veronica — Sekuel | Remake

Daripada membuat remake Resident Evil 4, saya lebih setuju bila Capcom membuat Resident Evil 8, atau membuat remake Resident Evil Code: Veronica yang nampaknya cukup underrated jika dibandingkan dengan Resident Evil klasik lainnya.

Hal ini mengingat bahwa Resident Evil 4 sendiri bisa dibilang fase revolusioner dari serial Resident Evil dan game 3rd person shooter secara umum, serta memiliki visual yang nggak ketinggalan zaman banget. Sehingga agaknya masih terlalu cepat bagi Capcom bila memutuskan untuk membuat remake seriak Resident Evil yang paling populer tersebut. Biarkanlah Resident Evil 4 menjadi sebuah maha karya yang tidak perlu diganggugugat eksistensi originalnya.

Code: Veronica sendiri rilis berdekatan dengan Resident Evil pertama, kedua dan ketiga. Sehingga lebih masuk akal bagi Capcom untuk membuat remake game-game klasiknya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk langsung ke Resident Evil 4.

5. Tony Hawk’s Pro Skater — Sekuel | Remake

Game dengan tema olahraga Skateboarding agaknya jarang masuk spotlight industri video game dalam 10 tahun belakangan ini. Hampir tidak ada yang mampu menyaingi kedigdayaan game-game Tony Hawk’s Pro Skater sebagai game skateboarding yang casual, rusuh, namun tetap menyenangkan.

Tentu ada beberapa alternatif game skateboarding lain yang menarik seperti Skate, atau yang baru rilis dalam beberapa tahun belakangan ini seperti Session dan Skater XL dengan grafik yang tentunya zaman now. Namun game-game tersebut cenderung fokus pada elemen simulasi dan lebih teknis, dimana mungkin kurang diminati pemain casual.

Saya sendiri cukup berharap akan ada game Tony Hawk’s Pro Skater baru atau game skateboard lainnya yang mirip dengan American Wasteland, dimana gamenya sendiri tidak sekadar hadir sebagai game arcade casual, tapi juga miliki kustomisasi karakter dan progress cerita yang sangat menarik.

6. Prince of Persia — Sekuel | Remake

Siapa yang menyangka bahwa Assassin’s Creed yang awalnya direncanakan sebagai bagian dari game Prince of Persia justru lebih populer dan menjadi salah satu franchise terbesar Ubisoft saat ini. Hal tersebut bahkan membuat Ubisoft nampaknya sedikit menelantarkan franchise yang cukup ikonik satu ini.

Game utama Prince of Persia sendiri terakhir kali rilis pada tahun 2010 lalu dengan dengan judul Forgotten Sands, dan sekarang nampaknya benar-benar forgotten. Pada tahun 2018 lalu rilis Prince of Persia: Escape di platform iOS dan Andoroid, namun hadir sebagai game endless runner. Pihak Ubisoft sendiri nampaknya saat ini masih sibuk dengan Watch Dogs legion dan sedang merombak struktur pengembangan gamenya agak dapat menciptakan kualitas game yang lebih segar kedepannya.

Namun saya juga berharap bahwa Ubisoft tidak melulu menganakemaskan Assassin’s Creed yang hadir satu atau dua tahun sekali, dan kembali pada Prince of Persia. Mau itu sekuel ataupun membuat remake pada salah satu serialnya, seperti The Two Thrones misalnya.

7. L.A. Noire — Sekuel | Remake

Bisa dibilang menawarkan elemen permainan open world ala GTA, namun minim kerusuhan dan fokus pada keseriusan naratif cerita seorang detektif dalam mengungkap berbagai kasus kriminal di kota Los Angeles masa lampau.

Seperti yang bisa kamu ekspektasikan game dengan tema detektif, sebagian besar isi permainan adalah menginvestigasi sebuah kasus dengan mencari bukti di TKP, bertanya kepada saksi mata, hingga menentukan tersangka. Saat berinteraksi dengan saksi atau tersangka, kamu diberikan pilihan untuk mempercayai statement mereka atau tidak. Dan pada akhirnya, kamu akan diberikan rating sesuai dengan kinerjamu selama menginvestigasi sebuah kasus. Selain melakukan investigasi, game ini tentunya juga menyuguhi elemen aksi seperti kejar-kejaran, tembak menembak, adu gelut dan lain-lain.

Namun sayang, Team Bondi selaku developer telah bubar pasca perilisannya, diduga karena manajemen yang buruk selama 7 tahun pengembangannya. Walau demikian, IP L.A. Noire sendiri dipegang oleh Rockstar, sehingga masih ada kemungkinan untuk hadirnya sekuel dari game detektif keren ini di waktu mendatang. Hal ini juga mengingat bahwa pada 2017 yang lalu telah rilis L.A. Noire versi VR.

8. Bloodborne — Sekuel | Remake

Game-game souls yang digarap oleh FromSoftware bisa dibilang cukup niche karena memikat hati para gamer yang nampaknya doyan main game sulit ataupun masokis. Salah satu di antaranya adalah Bloodborne yang rilis eksklusif untuk platform PS4.

Terinspirasi dari semesta Lovecraftian, Bloodborne menonjolkan atmosfir kengerian terhadap sesuatu yang tidak biasa atau tidak pernah kita ketahui. Hal ini terlihat dari desain-desain musuhnya yang penuh tentakel hingga memiliki bentuk yang menjijikan dan mungkin bikin bulu kuduk merinding. Dari segi gameplay sendiri tidak berbeda jauh dengan Dark Souls, namun tidak sedikit fans yang menyatakan bahwa Bloodborne lebih sulit, terutama konten DLC-nya.

Hidetaka Miyazaki selaku kreator game-game Souls sendiri mengaku bahwa Bloodborne merupakan sebuah game yang hadir sesuai dengan keinginannya, bahkan ia juga menyatakan bahwa ia tidak keberatan untuk membuat lanjutannya, namun harus menunggu lampu hijau dari Sony selaku pemilik IP terlebih dahulu. Hal ini juga mengingat bahwa FromSoftware sendiri saat ini tengah mengerjakan Elden Ring, sehingga sekuel Bloodborne nampaknya tidak akan hadir dalam waktu dekat.

Atau mungkin FromSoftware maupun Sony tertarik menghadirkan Bloodborne Kart yang juga sangat diharapkan eksistensinya oleh para fans?

9. Dragon’s Dogma — Sekuel | Remake

Masih dari game Capcom lainnya yang bisa dibilang cukup underrated, Dragon’s Dogma merupakan game open world RPG dengan premis permainan yang bisa dibilang mirip dengan game Monster Hunter, namun lebih fokus pada tema fantasi dan elemen singleplayer atau story-driven experience.

Seperti game RPG pada umumnya, kamu dapat membuat karaktermu sendiri dan memilih satu di antara beberapa kelas atau job yang ada, kemudian menjalankan berbagai quest seperti membasmi bandit ataupun membasmi monster. Dalam Dragon’s Dogma kamu juga dapat memanjat monster-monster berukuran besar untuk meraih weak point suatu monster. Terdapat juga sistem Pawn yang dimana kamu akan membuat karakter tambahan yang akan jadi partnermu selama permainan. Pawn milikmu tersebut bisa digunakan pemain lain, begitu juga kamu yang dapat menggunakan Pawn milik pemain lain. Pawn tersebut nantinya bisa diberikan rating apakah berguna atau tidak.

Saya sendiri berharap agar Capcom tidak melulu terpaku pada membuat remake atau game baru Resident Evil saja, tapi juga game lainnya seperti Dragon’s Dogma ini. Namun pastinya mereka juga harus belajar dari pengalaman mengapa game semenarik ini kurang mampu menarik perhatian dunia.

10. Berbagai Game JRPG Klasik — Sekuel | Remake

Ada banyak sebenarnya game-game JRPG generasi 90an yang sangat ingin saya lihat sekuel atau remake-nya. Namun yang benar-benar saya harapkan adalah Legend of Dragoon, Suikoden, Legend of Legaia dan Valkyria Profile.

Legend of Dragoon dan Legend of Legaia dengan mekanisme bertempurnya yang sangat unik di masanya, Suikoden dengan elemen RPG yang ekspansif seperti fitur perekrutan anggota party yang sangat mendalam dan bervariasi, serta Valkyria Profile yang benar-benar menghadirkan animasi berbagai serangan yang terlihat begitu dinamis dan sangat keren. Game-game tersebutlah yang menghiasi masa remaja saya, dan saya tentu ingin melihat game-game tersebut kembali dengan kemampuan teknologi zaman now.

Itulah 10 game yang seharusnya mendapatkan sekuel atau remake. Apakah kamu setuju dengan game-game di atas? Atau justru ada game-game lainnya yang kamu inginkan mendapatkan satu atau dua treatmet ini? Yuk, langsung aja share pendapatmu di kolom komentar ya!

Baca juga informasi menarik atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. You can contact the author via andy